CINTA SEKOLAH

Blogg ini Didedikasikan sebagai rasa hormat untuk lembaga pendidikan dan untuk mengenang masa-masa sekolah


Pak Totto. SM. (Wa Umis) Pramuka Ber-Vespa (1)


Tubuh tinggi kurus, Berkumis tebal dan Sorot Mata Tajam, serta berkacamata, itulah sepintas gambaran Fisik seorang Guru yang begitu aku hormati dan kagumi. ya...dialah Pak Totto Sudianto Mimassya dengan gelar S.Pd, bersamanya aku tak merasa sebagai siswa tapi lebih merasa sebagai sahabat, teman dan putranya.
Dibalik keadaan fisiknya terpendam suatu sifat yang sulit untuk dicari perbandingannya, pembawaan yang lembut, kalem dan mengayomi serta mau menerima usulan dan masukan walau dari siswa, menjadikan beliau begitu cepat memikat hati siapa saja yang berbincang dengannya.
Dalam kesehariannya beliau sebagai guru, Matematika adalah bidang ajarnya di SMK BM TI Yamsik Kuningan, disamping menjabat Wakil Kepala SMKN 1 Kuningan, tak ada siapapun yang bisa disejajarkan dengannya, ketegasan dan kedisiplinan dalam mengajar sangat ia tekankan, didalam kelas beliau berubah menjadi sosok guru yang sangat mengagumkan dan membuat siswa simpati karena gaya mengajarnya begitu memikat hati.
Namun, jika beliau berada dalam suatu kegiatan lapangan, semua sifatnya lebih jelas terlihat, Beliau adalah seorang yang memiliki hoby terjun kelapangan dari pada berada di belakang meja, walau sampai saat ini (tgl. 17 Januari 2009) beliau masih tercatat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMKN 1 Kuningan - Jabar, tetapi semangat untuk terjun langsung dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler tidak pernah luntur.
Beberapa prinsip dari Pak Totto atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wa Umis diantaranya adalah :
  1. Lebih baik jadi pemain dari pada jadi penonton
  2. Lebih baik berkarya dari pada jadi karya
  3. Kegiatan lapangan lebih mengasyikan dari pada diam di ruangan
Dan banyak lagi yang tak mungkin penulis beberkan. Wa Umis, sosok sepuh dalam kepramukaan, khususnya di Ambalan Girilya-Mangkubumi Gudep 1382-1383 SMK Yamsik Kuningan, pemikirannya sering menjadi referensi bagi pembina pramuka di gudep ini dan paling sering menjadi instruktur Out Bond baik tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi, beliau masih terlalu setia untuk meninggalkan Sepeda Motor VESPA nya, mungkin terlalu banyak kenangan yang sudah tercipta bersama vesva tersebut.
Pada tahun 2003, ketika beliau menjabat Pembina Gudep di SMK Yamsik Kuningan sosok inilah yang mendorong Bantara alumni SMK Yamsik Kuningan, untuk membentuk sebuah ikatan alumni yang bergerak untuk mengkoordinir Dewan Ambalan Alumni SMK Yamsik dan turut terlibat dalam pelatihan serta pendidikan Gerakan Pramuka di Ambalan ini, dengan tujuan jangka panjang membentuk ikatan Alumni SMK Yamsik secara keseluruhan, hal ini mendapat sambutan yang luar biasa dari Alumni, bahkan mendapat persetujuan langsung dari Kepala Sekolah SMK Yamsik yang pada saat itu di jabat oleh Bapak Husein Madjid.V.Bsc. Almarhum (semoga beliau diterima disisi-Nya. Aminn).
Maka, pada tanggal 21 September 2003 ikatan alumni tersebut resmi dibentuk dengan nama DEKASEBAN (Dewan Kerja Senior Bantara), dan pada tanggal 15 Pebruari 2004 resmi mengadakan kerjasama dengan pihak Ambalan Girilaya-Mangkubumi SMK Yamsik Kuningan. atas permintaan dan saran dari Kak. Andi Rahmat (yang saat itu menjabat sebagai Pembina OSIS), maka nama Dekaseban dilengkapi dengan Ikatan Alumni SMK Yamsik Kuningan, sejak saat itu secara praktis ikatan alumni bernama Dekaseban Alumni SMK Yamsik Kuningan.
Melalui arahan dan bimbingan Wa Umis inilah Dekaseban berkembang, baik dalam segi keanggotaan maupun pendanaan, tercatat beberapa buah karya pemikiran dari Wa Umis yang direalisasikan oleh Dekaseban dalam hal penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan gerakan Pramuka khususnya di Ambalan Girilaya-Mangkubumi Gudep 1382-1383 SMK Yamsik Kuningan, diantaranya.
  1. Program Turun Galang (Bantara membimbing Penggalang di tiap SMP asalnya)
  2. Pengujian SKU yang lebih Sitematis
  3. Pembuatan Tiang bendera yang lebih variatif saat pelaksanaan PPTA
  4. Pembentukan Pasukan Pengibar Bendera yang lebih modis pada saat PPTA
  5. Pembuatan Api unggun yang lebih kreatif
  6. Pembentukan dan Penyelenggaraan Diklat PPTA
Serta masih banyak lagi buah pikiran wa umis yang sampai sekarang masih relevan untuk digunakan khususnya di gudep 1382-1383.
Namun terkadang pengabdian dan jerih payah memang tak sebanding dengan imbalan yang diterima, namun walau begitu sosok Wa Umis si Pramuka Bervespa, tetap berkarya.

Wa umis... Semangatmu adalah semangat kami
Sosokmu akan berdiri dengan gagah dalam jiwa kami
Prinsipmu akan terpatri kokoh dalam sanubari kami
Teladanmu akan mendasar kalbu kami
___________________ ***___________________

Dekaseban 1



0 komentar:

    PERSIB

    - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -